Rekomendasi Partai Golkar di Pilkada Purbalingga Belum Jelas Efek Airlangga Mundur.

KABARPURBALINGGA– Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto Mundur dari jabatannya dari Ketua umum Partai Golkar membuat dinamika politik di internal partai berlambang pohon beringin menghangat. Salah satu dampak dari mundurnya Menko Perekonomian dari jabatan pucuk pimpinan partai membuat rekomendasi calon kepala daerah termasuk di Pilkada Purbalingga menjadi belum jelas.

 

Ketua DPD II Partai Golkar Purbalingga Tenny Juliawati ketika dikonfirmasi, Senin (12/8/2024) membenarkan kondisi tersebut. Tenny mengatakan mundurnya Airlangga berdampak pada turunnya rekomendasi partainya di Pilkada Purbalingga.

“Kaitan rekomendasi agak terhambat ini. Tapi ditunggu saja,” katanya.

 

Sebelumnya Partai Golkar Kabupaten Purbalingga mengusulkan nama bupati petahana Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) di Pilkada Purbalingga 2024. Usulan tersebut sudah disampaikan kepada DPP Partai Golkar melalui DPD I Partai Golkar Jateng.

 

Sekretaris DPD II Partai Golkar Purbalingga Khadno ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan terkait Keputusan politik tersebut. Disampaikan usulan untuk mengusung bupati petahana di Pilkada Purbalingga 2024 dilatarbelakangi berbagai pertimbangan.

 

Salah satunya Golkar juga menjadi salah satu parpol pengusung Tiwi yang berpasangan dengan Sudono (Ketua DPD II Partai Golkar saat itu) di Pilkada Purbalingga 2020.

“Sehingga di Pilkada Purbalingga 2024 kami mengusulkan lagi bupati petahana untuk kembali diusung oleh Partai Golkar,” katanya.

 

Sikap politik itu diputuskan melalui rapat pleno pengurus DPD II, Pengurus Kecamatan (PK) dan Organisasi Sayap. Dikatakan, Partai Golkar Purbalingga juga telah membentuk tim 9 yang merupakan representasi dari tiga komponen partai.

 

Sementara itu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto Minggu (11/8/2024) menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Rencananya Partai Golkar akan menunjuk Plt Ketua Umum untuk menjalankan fungsi ketua yang ditinggalkan Airlangga Hartarto tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *