Antisipasi Virus HMPV, Dinkes Purbalingga Siapkan Tim Gerak Cepat !!!

KABARPURBALINGGA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga melakukan langkah guna mengantisipasi virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sudah masuk ke Indonesia. Salah satunya dengan menyiapkan Tim Gerak Cepat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga Teguh Wibowo , Rabu (8/1/2025) mengatakan pihaknya telah melaksanakan koordinasi internal terkait virus HMPV. Dijelaskan, belum ditemukan adanya kasus HMPV di Kabupaten Purbalingga. “Namun kami telah mengaktifkan kegiatan survelance HMPV,” terangnya.

Tim Gerak Cepat sudah disiapkan dan apabila diperlukan segera melakukan langkah. Selain itu koordinasi dengan jajaran Puskesmas terkait kewaspadaan HMPV juga telah dilaksanakan. Pihaknya juga mulai menyiapkan dan menginvetarisir  Alat Pelindung Diri (APD) yang dimiliki. “Tujuannya untuk antisipasi saja. Karena mencegah berkembangnya virus HMPV salah satunya dilakukan dengan menggunakan APD seperti masker saat berada di tempat umum,” katanya lagi.

Seperti diberitakan, Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini merebak di Tiongkok, dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.

Menteri Kesehatan (Menkes)  Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes di Jakarta,dalam keterangan pers yang diterima serayunews.com, Rabu (8/1/2024).

 

Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

 

“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Menkes.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *