Tips Agar Tidak Boncos Saat Pasang Iklan GMV TikTok

KabarPurbalingga.com – TikTok kini menjadi salah satu platform paling potensial untuk berjualan online. Fitur iklan GMV (Gross Merchandise Value) di TikTok Ads memberikan peluang besar untuk meningkatkan penjualan sekaligus membangun brand awareness. Namun, banyak pengiklan yang mengeluh iklannya tidak menghasilkan penjualan, bahkan sampai boncos alias merugi.

Agar iklan GMV di TikTok lebih efektif dan tidak menguras anggaran tanpa hasil, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:


1. Tentukan Target Audience yang Tepat

Kesalahan terbesar pengiklan adalah menargetkan audiens terlalu luas. Akibatnya, iklan menjangkau orang yang tidak tertarik dengan produk.

  • Gunakan interest dan behavior yang relevan.
  • Manfaatkan lookalike audience dari pembeli sebelumnya.
  • Uji beberapa kombinasi audiens untuk menemukan yang paling efektif.

2. Optimalkan Konten Video Iklan

TikTok adalah platform berbasis konten kreatif. Jadi, iklan yang menarik perhatian dalam 3 detik pertama lebih berpeluang menghasilkan klik dan pembelian.

  • Buat video singkat, jelas, dan engaging.
  • Gunakan CTA (Call to Action) yang kuat, misalnya “Klik sekarang” atau “Cek diskon hari ini”.
  • Tambahkan teks singkat agar pesan tetap tersampaikan meskipun tanpa suara.

3. Gunakan Produk dengan Margin yang Cukup

Iklan GMV membutuhkan modal. Jika produk yang dijual marginnya tipis, risiko boncos akan semakin besar.

  • Pilih produk dengan margin minimal 30–50%.
  • Perhitungkan biaya iklan, biaya produk, serta ongkos kirim sebelum menentukan harga jual.

4. Tes Kreatif Secara Berkala

Jangan hanya mengandalkan satu video iklan. Algoritma TikTok cenderung menyukai konten baru yang fresh.

  • Buat minimal 3–5 variasi video untuk produk yang sama.
  • Lihat performa CTR (Click Through Rate), conversion rate, dan cost per purchase.
  • Matikan iklan yang performanya buruk, lalu scale up iklan yang efektif.

5. Atur Budget dengan Bijak

Menghamburkan budget besar sejak awal justru berisiko boncos.

  • Mulai dengan budget kecil untuk uji coba audiens dan kreatif.
  • Jika sudah menemukan winning campaign, baru tingkatkan budget secara bertahap.
  • Gunakan strategi CBO (Campaign Budget Optimization) untuk distribusi budget otomatis ke iklan yang paling perform.

6. Pantau Data dan Optimasi Harian

Iklan GMV tidak bisa dibiarkan jalan sendiri tanpa evaluasi.

  • Cek metrik penting: CPC, CPM, CTR, dan ROAS.
  • Lakukan kill, scale, dan duplicate strategy:
    • Kill → Matikan iklan yang tidak perform.
    • Scale → Naikkan budget iklan yang profit.
    • Duplicate → Gandakan winning ad untuk diuji ke audiens lain.

Kesimpulan

Agar tidak boncos saat beriklan GMV di TikTok, kuncinya ada pada strategi target audiens yang tepat, konten kreatif yang menarik, produk dengan margin cukup, serta monitoring data secara rutin. Dengan pendekatan yang tepat, iklan tidak hanya menghasilkan trafik, tetapi juga penjualan yang menguntungkan.

Posting Terkait