
KabarPurbalingga.com – TikTok kini menjadi salah satu platform paling potensial untuk berjualan online. Fitur iklan GMV (Gross Merchandise Value) di TikTok Ads memberikan peluang besar untuk meningkatkan penjualan sekaligus membangun brand awareness. Namun, banyak pengiklan yang mengeluh iklannya tidak menghasilkan penjualan, bahkan sampai boncos alias merugi.
Agar iklan GMV di TikTok lebih efektif dan tidak menguras anggaran tanpa hasil, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Kesalahan terbesar pengiklan adalah menargetkan audiens terlalu luas. Akibatnya, iklan menjangkau orang yang tidak tertarik dengan produk.
TikTok adalah platform berbasis konten kreatif. Jadi, iklan yang menarik perhatian dalam 3 detik pertama lebih berpeluang menghasilkan klik dan pembelian.
Iklan GMV membutuhkan modal. Jika produk yang dijual marginnya tipis, risiko boncos akan semakin besar.
Jangan hanya mengandalkan satu video iklan. Algoritma TikTok cenderung menyukai konten baru yang fresh.
Menghamburkan budget besar sejak awal justru berisiko boncos.
Iklan GMV tidak bisa dibiarkan jalan sendiri tanpa evaluasi.
Agar tidak boncos saat beriklan GMV di TikTok, kuncinya ada pada strategi target audiens yang tepat, konten kreatif yang menarik, produk dengan margin cukup, serta monitoring data secara rutin. Dengan pendekatan yang tepat, iklan tidak hanya menghasilkan trafik, tetapi juga penjualan yang menguntungkan.