Sentuhan Kemanusiaan Kementerian Imipas: 5.000 Paket Bansos untuk Santri dan Warga Pesisir Cilacap

KabarPurbalingga.com – Suasana hangat dan penuh suka cita menyelimuti warga pesisir Cilacap pada Senin (8/9/2025). Ribuan masyarakat dan para santri pondok pesantren menyambut kedatangan Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto yang hadir dalam agenda bakti sosial di Sesko Daun Lumbung (Ksatrian Amirul Isnaini).

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Imipas menyalurkan 5.000 paket bantuan sosial berisi kebutuhan pokok sehari-hari. Masing-masing paket terdiri dari beras, minyak goreng, gula, mi instan, hingga teh, yang langsung didistribusikan ke pondok pesantren dan masyarakat pesisir.

Bantuan Menyapa Pesantren dan Nelayan

Dari total paket yang tersedia, sebagian besar diserahkan ke pondok pesantren. Ponpes Roudhitul Quranan menerima 350 paket, Ponpes Syafaaatul Quran 400 paket, Ponpes Al Fallah 750 paket, Ponpes Tahfizh Nurul Ihsan 500 paket, serta Ponpes Anwaarunnajaah sebanyak 500 paket. Selain itu, 500 paket dibagikan langsung kepada warga yang hadir di lokasi.

Tak hanya santri, nelayan pun mendapat perhatian. Warga di Kelurahan Kebon Baru, Tegal Kamulyan, Tambak Reja, dan Lengkong masing-masing menerima 500 paket sembako. Kehadiran bantuan ini menjadi oase di tengah ketidakpastian hasil tangkapan laut yang sering dialami para nelayan.

Pesan Menteri: Negara Hadir untuk Rakyat

Dalam sambutannya, Menteri Agus menekankan bahwa bakti sosial adalah wujud nyata kepedulian pemerintah. “Sebagai aparatur sipil negara, kita dituntut untuk memberi manfaat nyata. Kehadiran bantuan ini adalah bentuk kepedulian terhadap santri, keluarga warga binaan, nelayan, dan masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Lebih jauh, Agus menyebut kegiatan ini bagian dari upaya Kementerian Imipas mewujudkan Asta Cita, yang salah satunya adalah menghadirkan negara di tengah masyarakat, termasuk mereka yang berada di perbatasan maupun terdampak bencana.

Rasa Syukur Masyarakat

Warga tampak antusias saat menerima bantuan yang diangkut dengan truk logistik sejak pagi. Para santri dan pengurus pesantren menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap pendidikan agama dan kehidupan masyarakat sekitar.

Bagi nelayan, sembako ini lebih dari sekadar paket bantuan. “Alhamdulillah, ini sangat membantu keluarga kami. Terima kasih atas perhatian Pak Menteri,” ungkap salah seorang penerima.

Lebih dari Sekadar Bantuan

Bakti sosial ini tidak hanya soal angka dan jumlah paket yang disalurkan, tetapi juga menjadi simbol hadirnya pemerintah di tengah masyarakat. Kehadiran bansos memberi pesan sederhana namun penting: negara tidak meninggalkan rakyatnya, terutama mereka yang berada dalam keterbatasan.

Posting Terkait