Lebih dari Satu Tahun Putus, Jembatan Ranu Belum Diperbaiki

KabarPurbalingga.com – Jembatan Sungai Ranu di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, putus sejak tahun lalu dan hingga kini belum tersentuh perbaikan. Padahal, jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Desa Cilapar dengan Brecek, Penaruban, hingga Sempor.

Hampir setiap hari jembatan ini dilalui masyarakat. Mulai dari anak-anak sekolah, pekerja yang menuju kota, hingga para petani yang hendak ke sawah. Dengan putusnya jembatan, warga terpaksa mengambil jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh.a

“Kalau lewat jembatan dulu cuma sekitar 10 menit, sekarang harus muter jadi 20–25 menit. Sangat mengganggu aktivitas,” ujar Endi Prasetyo, warga Cilapar.

Kepala Desa Cilapar, Somlikhun, membenarkan kondisi tersebut. Ia menjelaskan, jembatan yang dibangun tahun 2012 dan diresmikan 2014 itu rusak akibat terjangan banjir deras di Sungai Ranu pada bulan September 2024 atau dua bulan menjelang Pilkada 2024. Tumpukan sampah bambu yang mengendap di sisi timur sungai membuat pondasi jembatan terhantam arus hingga runtuh.

“Sejak runtuh, akses betul-betul terputus. Padahal jalur ini sangat penting karena digunakan banyak warga setiap hari,” ungkap Somlikhun.

Terkait perbaikan, pihak desa sudah mengusulkan ke berbagai pihak. Mulai dari Bupati Purbalingga, Dewan Provinsi, hingga Komisi V DPR RI.

“Sudah kami minta agar diprioritaskan. Informasinya, perbaikan kemungkinan baru bisa terealisasi di tahun 2026. Itu pun sudah selalu saya sampaikan ke masyarakat, baik saat musyawarah desa maupun pertemuan warga,” tegasnya.

Somlikhun berharap usulan tersebut segera direspons cepat, mengingat pentingnya peran jembatan bagi mobilitas warga Cilapar dan desa-desa sekitarnya.

Posting Terkait