KABARPURBALINGGA – Indonesia memiliki banyak band legendaris di berbagai genre musik. Salah satunya adalah Karimata, grup musik jazz fusion yang berdiri sejak tahun 1985 dan dikenal berani menggabungkan unsur musik etnis tradisional Indonesia dalam setiap komposisinya.
Meski sejak tahun 1991 Karimata tidak lagi aktif, band ini tak pernah resmi menyatakan bubar. Hingga kini, Karimata tetap dikenang sebagai pionir musik jazz fusion Indonesia yang kaya eksplorasi dan kolaborasi.
Saat ini Formasi Personel Karimata diisi oleh Candra Darusman (Keyboard), Erwin Gutawa (Bass), Denny TR (Gitar), Aminoto Kosin (Keyboard), Uce Haryono/Aldy/ Budy Haryono (Drum).
Dalam penampilannya Karimata juga dikenal dengan deretan vokalis tamu yang mewarnai karya-karyanya. Tamu yang pernah sepanggung dengan karimata yaitu Lydia Noorsaid, Dian Pramana Poetra – terkenal lewat lagu “Rintangan”, Ramona Purba, Neno Warisman, Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Ricky Basuki & January Christy, Katara Singers, La Storia.
Karena cukup fenomenal di masanya Lagu “Rintangan” bahkan diaransemen ulang oleh Cindy dan Glenn Fredly dalam album debut Cindy.
Berdasarkan data yang di kutip melalui Wikipedia, Karimata merilis tiga album pertama di bawah label Pro Sound, kemudian merilis dua album berikutnya di Aquarius Musikindo. Sedangkan pada album keempat, Karimata menghadirkan Dave Valentin, musisi jazz dunia dari GRP Records, yang memainkan flute di lagu “Why Not” dan “Kharisma 90”.
Pada album kelima berjudul “Jezz” (1992), Karimata menggandeng musisi jazz dunia seperti Lee Ritenour, Phil Perry, Don Grusin, Ernie Watts, Bob James.
Album tersebut menampilkan karya-karya seperti “Take Off to Padang”, “Seng Ken Ken”, “Rainy Days and You”, dan “Paddy Field”. Karimata benar-benar menunjukkan keahliannya melebur jazz dengan musik tradisional Indonesia.
Untuk menjawab kerinduan penggemar, hingga tahun 2006, album pertama, kedua, ketiga, dan kelima Karimata telah diremaster dan dirilis ulang dalam format CD.
Diketahui, Karimata juga sempat menjadi band pengiring acara Gita Remaja di TVRI, sebelum digantikan oleh grup musik Halmahera.
Karimata adalah bukti bahwa musik jazz Indonesia mampu berbicara di kancah internasional tanpa kehilangan identitas budaya lokal. Meski vakum, karya mereka tetap hidup dan menjadi inspirasi lintas generasi.