KabarPurbalingga.com– Pemerintah Desa (Pemdes) Banjaran Kecamatan Bojongsari Purbalingga melakukan inovasi dengan membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan jasa pengangkutan sampah. Sarana ini difungsikan untuk mengolah dan mendaur ulang sampah.
“Kami memiliki TPST yang lokasinya ada di sebuah lahan kosong di tepi sungai yang ada di belakang balai desa. Kami jadikan tempat pengolahan sampah menjadi kompos,” kata Kepala Desa (Kades) Banjaran Muchamad Ichmun, Sabtu (2/9/2023).
Disampaikan ide membuat TPST tersebut disebabkan karena di desanya pernah menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Selain itu dia melihat sampah yang diolah bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal “Ketika ide ini saya sampaikan kepada warga mereka mendukung. Makanya kami menyiapkan sarana dan prasarana untuk pengolahan sampah,’ ungkapnya.
Tempat pengolahan sampah yang ada di lahan seluas 150 x 20 meter persegi dilengkapi dengan mesin pemilah, mesin pencacah dan mesin pengolah sampah. Sampah tersebut diolah menjadi pupuk kompos, yang digunakan untuk lahan pertanian warga. “Ada juga sampah kita olah menjadi makanan ikan lele yang juga kita budidayakan,’ terangnya.
Dalam sehari TPST tersebut bisa mengolah 8 kubik sampah. Selain menerima sampah dari warga setempat, pihaknya juga membuka layanan pengangkutan sampah. Tujuannya agar pasokan untuk pengolahan sampah menjadi kompos bisa terpenuhi. “Kami menyediakan tenaga dan armada untuk pengangkutan dan pembuangan sampah bagi seluruh warga dan wilayah di Kabupaten Purbalingga,’ tuturnya.
Disampaikan, pihaknya memberikan tarif yang murah bagi warga yang membutuhkan jasa pengangkutan dan pembuangan sampah. Untuk pengangkutan sampah rumah tangga biaya yang dikenakan Rp 30.000/bulan. Pihaknya menyiakan petugas dan armada untuk mengangkut sampah setiap dua hari sekali.
“Sedangkan untuk sampah rumah makan akan diangkut setiap hari dengan tarif Rp 150.000/bulan. Pengangkutan sampah instansi/pasar kecil dilakukan tiap hari dengan biaya Rp 600.000/bulan. Ada juga pengangkutan sampah pasar besar dengan pengangkutan setiap hari dan biayanya Rp 600.000/bulan,’ katanya lagi.
Guna mendukung sarana pengolahan dan pengangkutan sampah tersebut pihaknya memiliki 17 orang tenaga yang merupakan warga setempat. Selain itu juga terdapat satu armad mobil pengangkut sampah untuk dibawa ke lokasi pengolahan.”TPST sudah beroperasi sejak Januari 2023. Kami juga sudah memiliki 1000 warga yang menjadi pelanggan pengangkutan sampah. Keberadaan TPST dan pengangkutan sampah ini juga bisa menambah pendapatan warga,’ imbuhnya.