KABARPURBALINGGA – Sebanyak 300 penderes dari Desa Pengalusan dan Pagerandong, Kecamatan Mrebet, yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tirta Nira Sejahtera (TIARA) menerima bantuan sarana dan prasarana produksi dari dana Fairtrade (perdagangan yang adil), Kamis (31/7/2025).
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Purbalingga, Fahmi M. Hanif, di Desa Pagerandong. Adapun bantuan yang diberikan meliputi 300 unit wajan, 300 unit cubung, 23 unit timbangan digital untuk pengepul, serta 1.200 ember nira.
Dalam sambutannya, Bupati Fahmi mengungkapkan harapannya agar bantuan ini bisa mendorong produktivitas para penderes serta meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
“Saya berharap penyaluran bantuan sarana produksi ini benar-benar akan turut mendorong produktivitas seluruh anggota koperasi, sehingga pada gilirannya juga akan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Bupati Fahmi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para penderes, khususnya di wilayah Kecamatan Mrebet, atas kontribusinya dalam menghasilkan gula kristal berkualitas yang telah berhasil menembus pasar ekspor ke Belanda dan Amerika Serikat.
“Semoga ke depan, produksi gula kristal dari para penderes Koperasi TIARA bisa menjadi produk percontohan unggulan di tingkat nasional, bahkan internasional,” imbuhnya.
Bupati juga menegaskan komitmen Pemkab Purbalingga dalam mendukung sektor usaha gula rakyat, mulai dari penyediaan sarana produksi, pemberian bibit kelapa genjah, hingga perlindungan melalui program asuransi bagi para penderes.
“Kami terbuka untuk menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak demi memaksimalkan potensi usaha gula di Purbalingga, termasuk di Desa Pagerandong ini,” kata Bupati.
Ketua Koperasi TIARA, Sochabi Warsoni, dalam kesempatan yang sama menyampaikan sejumlah aspirasi dari para penderes, seperti dukungan bahan organik (kapur dan kulit manggis), akses pelatihan dan pendidikan, bantuan dapur bersih dan rumah tinggal, bibit kelapa dan manggis, perbaikan jalan penderesan, serta penyediaan sumber air bersih.
“Kami percaya kesejahteraan petani dan penderes merupakan fondasi dari sistem pangan yang adil,” ungkap Sochabi.
Selain bantuan sarana produksi, dalam acara tersebut juga diserahkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 70,3 juta kepada ahli waris penderes yang meninggal akibat kecelakaan kerja.