KABARPURBALINGGA – Prestasi dunia olahraga Purbalingga kembali mendapat sorotan. Persatuan Tenis Meja (PTM) Alif Purbalingga secara resmi mengirimkan 20 atlet muda terbaiknya untuk berlaga dalam ajang bergengsi Indonesia Pimpong League (IPL) 2025 yang berlangsung di GOR Patriot, Semarang, mulai 4 hingga 6 Juli 2025.
Para atlet yang bertanding berasal dari berbagai kelompok umur yang merupakan bagian dari kelas pembinaan reguler yang selama ini aktif digelar di markas PTM Alif yang berlokasi di Kandang Gampang, Purbalingga.
PTM Alif bukan nama baru dalam kancah olahraga tenis meja daerah. Di bawah asuhan Coach Sugiri, klub ini telah banyak mencetak atlet berprestasi yang sebelumnya berjaya di sejumlah event, seperti POPDA, O2SN, hingga PORSADIN.
“Keikutsertaan ini bukan semata mengejar prestasi, tetapi juga bagian dari proses penguatan mental bertanding dan pengalaman atlet muda. Mereka sudah teruji di tingkat daerah, kini saatnya naik level ke tingkat nasional,” ujar Coach Sugiri.
Lebih lanjut, Coach Sugiri menjelaskan bahwa PTM Alif membuka kelas pembinaan sejak usia dini hingga remaja dengan kategori U10, U13, U15, dan U18. Ia juga menekankan bahwa dukungan orang tua, pelatih, dan lingkungan sekitar merupakan faktor penting dalam tumbuhnya prestasi para atlet.
“Turnamen IPL 2025 menjadi momentum berharga bagi para atlet untuk mengukur sejauh mana kemampuannya, membangun karakter juara, sekaligus menjalin relasi dengan atlet dari berbagai daerah,” imbuhnya.
Dukungan terhadap perjuangan para atlet datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi III DPRD Purbalingga, H. Idrus Anjasmoro, yang menyatakan apresiasi dan doa terbaiknya bagi para atlet pejuang muda di ajang IPL 2025.
“Selamat berjuang untuk seluruh atlet tenis meja Purbalingga. Semoga tampil maksimal dan membawa pulang gelar juara ke Purbalingga,” ucapnya saat ditemui di kantornya, Jumat (04/07/2025).
Idrus juga menegaskan komitmennya melalui Komisi III DPRD Purbalingga untuk terus menjadi penghubung dalam mendorong peningkatan kesejahteraan dan fasilitas para atlet.
“Kami di Komisi III berkomitmen memperjuangkan aspirasi atlet, mulai dari penyediaan sarana latihan hingga jaminan kesejahteraan. Atlet yang produktif dan berprestasi harus mendapat dukungan penuh,” pungkasnya.