Jelang Pendaftaran Cabup, KPU Purbalingga Berlatih Padamkan Api, Kok Bisa?

KABARPURBALINGGA- Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga bersama staf sekretatriat  berlatih  simulasi penanganan dan pemadaman api. Latihan penanganan dan antisipasi kebakaran ini digelar di komplek kantor KPU setempat, Jumat (2/8/2024) beberapa hari menjelang pendaftaran Pasangan Cabup dan Cawabup di Pilkada Purbalingga yang dimulai 27 Agustus 2024.

Sekretaris KPU Kabupaten Purbalingga, Mundarti menjelaskan, latihan ini penting tidak hanya untuk penanganan kejadian saat di kantor. Namun memiliki ilmu yang diterapkan di rumah masing-masing. “Kita diajari antisipasi, penanganan dan paska penanganan api kebakaran.

“Awal diberikan teori di ruangan. Lalu kami dibawa keluar untuk praktik pemadaman api. Baik dari gas, minyak dan lainnya.

Ia mencontohkan, ketika praktik menjinakkan kobaran api dengan alat seadanya seperti karung basah atau alat pemadam api tradisional. Karung goni basah yang ditutupkan di kobaran api. Sampai tidak ada lagi titik api.

“Tadinya banyak yang semula mau mencoba mundur karena takut kena api, akhirnya mencoba turun tangan,” tambahnya.

Pelatihan yang dilakukan Tim dari Pemadam Kebakaran Sat Pol PP Purbalingga ini menyasar komisioner KPU Purbalingga, dan staf serta sekuriti.

Terlihat satu persatu pagawai KPU takut dan mundur. Namun setelah diberi contoh yang aman, maka mereka beranjak maju dan mencobanya. Namun sembari menjerit karena api membumbung tinggi.

“Karung basah ditutupkan merata di atas api yang terbakar. Misalnya terbakar di atas penggorengan, tabung elpiji dan barang lainnya. Mereka harus dilatih sejak dini agar ketika kejadian tidak lari dan meninggalkan api yang biasanya semakin membesar,” papar salah satu instruktur pelatihan, Arif Wahyudi dan Murbawantik Seno Aji.

“Ketika menghadapi kobaran api di atas kompor, di dalam rumah yang masih terlokalisir, tidak usah panik dan takut. Hadapi dan segera lakukan pemadaman awal. Tujuannya agar api tidak merambat kemana- mana.

Kurang lebih dua jam, praktek lapangan pemadaman api itu bisa dirampungkan. Bahkan ada ibu bernama Suwarti ingin mencoba lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *