KABARPURBALINGGA – Siapa yang tidak tau dengan Kualitas Knalpot buatan Purbalingga? bahkan Knalpot yang di buat secara rumahan ini mampu menembus pasar internasional. Namun dibalik tenarnya knalpot produksi dari Purbalingga. rupanya banyak kegelisahan dari para pelaku usaha karena banyaknya Razia knalpot brong yang membuat omset penjualan menurun.
Salah satu yang terdampak dari regulasi tentang knalpot yaitu Abenk Muffler, dirinya menyampaikan kegelisahan seputar produksi dan penjualan knalpot buatannya yang menurun akibat regulasi yang kurang jelas kepada mas mentri kemenparekraf sandiaga uno pada saat pameran workshop Kata Kreatif di Kabupaten Purbalingga. Jumat (12/07/2024).
Dirinya berharap, adanya aturan yang baku dan jelas terkait dengan berapa aturan kerasnya knalpot berdasarkan besarnya kapasitas mesin kendaraan.
“mohon untuk mas mentri dapat membantu kami para pelaku usaha knalpot di purbalingga terkait dengan regulasi yang ada, agar bisa lebih di perjelas aturannya.” Ungkap abenk saat mas mentri sedang melihat produknya di damping ketua DPRD Purbalingga dan Bupati Purbalingga.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Purbalingga H.R Bambang irawan sepakat dengan adanya aturan yang lebih baku agar tidak terjadi miss komunikasi pada saat penertiban ataupun Razia kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot brong yang berdampak pada para pelaku usaha produksi Knalpot.
“pada prinsipnya kami dari pemerintah daerah siap mengikuti apa yang menjadi aturan pemerintah dan kami pun siap menjadi pelopor untuk pembuatan knalpot yang berstandar nasional namun regulasinya juga harus jelas.” Ungkap H.R. Bambang Irawan.
Lebih lanjut H.R Bambang Irawan Menjelaskan, Meskipun regulasinya sudah ada tentang berapa besaran suara maksimal dari kebisingan knalpot di setiap besaran kapasitas mesin, namun masih menjadi perdebatan oleh beberapa kalangan yang akhirnya timbul berbagai opini tentang aturan tersebut.
“kedepan mungkin perlu di revisi aturannya agar lebih rinci dan jelas, sehingga tidak menimbulkan opini-opini yang menyesatkan dan berdampak pada turunnya daya beli knalpot produksi Warga Purbalingga.” Imbuhnya.
Selain itu, H.R Bambang irawan juga mengajak untuk seluruh stakeholder industri Knalpot di Purbalingga untuk berinovasi kedepan agar bisa menciptakan atau memproduksi Knalpot yang memiliki kualitas terbaik.
“Kedepan mungkin perlu membuat atau memproduksi knalpot yang minim kebisingan sehingga ini menjadi trobosan baru agar tidak mengganggu lingkungan namun tidak merubah fungsi dari knalpot tersebut.” Tutupnya